Sehat Jasmani dan Rohani Jalankan Tugas, Pimpinan dan Staf UBM Gorontalo Ikuti Skrining Kesehatan

🗓️ 20 Oct 2024 • ✍️ Hariyanto S. Auna

 Skrining kesehatan dilakukan terhadap pimpinan dan staf dilingkup UBM Gorontalo oleh Dinas Kesehtan Bone Bolango.

Warek 4 Bidang Kerjasama dan MBKM UBM Gorontalo Ns. Andriyanto Dai M.Kep mengatakan bahwa skrining kesehatan dilakukan untuk mengenali faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Skrining kesehatan dilingkup pimpinan dan staf UBM Gorontalo ini antara meliputi pemeriksaan malaria, TB, serta pemeriksanaan lainnya yang menunjang untuk mengetahui faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Pegawai antusias dalam kegiatan ini, hal itu terlihat dari penuhnya kunjungan pemeriksaan yang dilakukan di Aula Kampus UBM Gorontalo," kata Andriyanto Dai, Senin 21 Oktober 2024.

Rektor UBM Gorontalo, Dr. Hj. Titin Dunggio, M.Si, M.Kes juga menurut Andriyanto Dai, bakal menjadikan skrining kesehatan secara rutin dan berkelanjutan.

"Ibu Rektor UBM menyampaikan bahwa, tidak menutup kemungkinan skrining kesehatan ini akan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk mengenal dan mendeteksi secara dini status kesehatan pegawai di lingkungan UBM Gorontalo," ujarnya.

Sebab kata Andriyanto, unsur pimpinan, dosen dan tendik harus lebih sehat jasmani dan rohani sebelum melakukan pekerjaannya. Karenanya, semoga skrining kesehatan ini dapat dilaksanakan secara rutin per 3 bulan atau per 6 bulan.

Andriyanto Dai juga menjelaskan, penjaringan kesehatan skrining merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan untuk mendeteksi dini yang memiliki masalah kesehatan.

"Deteksi dini dilakukan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik," ungkap Andriyanto Dai.

Adapun skrining kesehatan yang dilakukan menurut Andriyanto Dai, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hidup sehat dan pola makan yang baik, meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang penyakit tidak menular dan cara mencegahnya, mendorong mahasiswa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

"Mengidentifikasi dini adanya penyakit menular sehingga dapat segera ditangani dan meningkatkan akses mahasiswa terhadap pelayanan kesehatan yang terpadu dan holistik," kata Andriyanto Dai. (*/ais)